
Suatu ketika ada seorang kawan menghampirinya, Apet,”lif apa kau masih kerap mendatangi tempat-tempat angker? Alif,”iya,emangnya kenapa?. “tidak apa-apa, tahukah kau satu tempat yang mungkin belum Sempat kau kunjungi,tempat itu sangat angker bahkan orang-orang yang sekadar lewat saja sering mengalami kesurupan.” Jawab apet.
Alif sempat termangu mendengar cerita apet,pandangannya menjauh Seolah mengingat-ingat tempat-tempat yang pernah ia kunjungi,kemudian Alif-pun bertanya,”dimanakah tempat angker yang kamu ceritakan itu, pet,? Aku penasaran dan ingin mendatanginya”. Apet-pun dengan nada bicara berat dan mata yang memandang serius,kemudian Menunjukkan tempat itu kepada Alif,”disana lif,dari dusun “S” terus ke arah barat akan kau jumpai partelon masuk ke utara,melewati perkebunan dan perumahan,teruslah keutara melewati perumahan itu hingga kau akan sampai di perkebunan lagi,sekitar tiga ratus meter beloklah ke kiri seratus meter kemudian belok ke kanan,tak jauh dari situ Akan kau jumpai tiga buah makam yang dinaungi pohon ampelas dan jambu,disitulah makam yang kumaksud”. Alif sedikit mengernyitkan dahinya,sambil mengingat-ingat betul petunjuk jalan yang diceritakan apet,dihidupkannya sebatang rokok sambil menawarkannya untuk apet,tapi apet menolak dengan halus,”terimakasih lif,tidak usah” Alifpun pamit diri,disetaternya motor butut kesayangannya,tak banyak bicara ia meluncur dengan gas kencang.
Diperjalanan alif tak henti-hentinya memikirkan tempat itu,hingga sampai dirumah ia berbaring,matanya menerawang jauh seolah mencari waktu tepat mengunjungi sang makam,ziarah,menyepi dan mencari ketenangan ditengah gembar-gembor cerita angker sang makam. Alif percaya dalam tempat-tempat sunyi,sepi ia bisa mengenal keadaan dirinya lebih dalam bertafakkur,bermuhasabah,mendengar suara ruhaninya yang tersembunyi,mungkin ia memcoba sedikit perjalanan yang diajarkan sufi-sufi dalam uzlah,dan pengasingan diri.
Sufi secara bahasa berasal dari kata suf (صوف)yang berarti wol,yaitu sebuah kain yang terbuat dari bulu domba,dan sangat sederhana Secara istilah sufi berarti mereka yang memakai kain atau baju-baju kesederhanaan dengan upaya pembersihan hati dan jiwa,dalam sejarah Islam jalan sufistik ini pertama kali diperkenalkan oleh Imam hasan al bashri,dengan konsep uzlah,zuhud,waro’,khouf dan roja’ Sufisme sendiri berkembang dan memberi pengaruh besar dalam dunia Islam,dengan lahirnya tokoh-tokoh agung seperti Imam Juneid alBaghdadi,Syeikh abdul Qodir jailani,Ibn Arabi,Abul Hasan as-Sadzili,Mansur al-Hallaj,Abu hamid al Ghozali,Rabiatul adawiyah dls.
Menjelang malam rasa penasaran alif semakin menjadi,seolah ada magnet yang Membuatnya harus berangkat. Tanpa pikir panjang akhirnya alif mengambil pakaian yang biasa ia gunakan ke makam-makam Berangkatlah ia tanpa ditemani seorangpun,mengikuti petunjuk yang diceritakan Apet,setengah jam perjalanan, sampailah ia di makam itu.
Tanpa rasa takut Alif mengucapkan salam dan duduk sembari membaca tawassul dan dzikir-dzikir.
Ditengah terlenanya Alif dengan bacaan-bacaan dzikir tiba-tiba ia merasakan hembusan angin Yang tak sewajarnya,dingin dan seolah hanya menerpa tubuhnya,karena disekitar dia tau persis tidak ada dedaunan yang bergoyang karena tiupan angin.
Alif kembali fokus pada bacaan-bacaan dzikirnya Tak terlalu kaget dengan kejadian itu karena sebelumnya sudah kerap ia alami di makam-makam yang lain.
Hingga kejadian aneh datang,Alif benar-benar melihat sesosok perempuan tua dengan rambut keriting panjang mengurai,tangannya menjulur kedepan dengan kuku-kuku panjang,ya Alif melihatnya dengan jelas,tubuhnya seolah dihempas angin yang kuat, Ia coba bertahan sampai penampakan wujud perempuan dan hempasan angin itu hilang dengan sendirinya...kemudian Alif menyelesaikan dzikirnya,berdoa sebentar kemudian pulang dengan terlebih dahulu mengucap salam untuk para penghuni makam...
Di tengah jalan menuju pulang Alif baru percaya dengan apa yg Apet ceritakan bahwa makam itu memang wingit,atau ‘ini hanya sekedar ujian bagi para penyelam kesunyian untuk meneguhkan niat dan kesungguhan,bukankah muhasayabah harus diiringi mujahadah hingga kemudian sampai di alam musyahadah ’besitnya dalam hati, Bersambung......
*pemeran Alif dan Apet dalam cerita ini adalah fiksi, Gambar hanya ilustrasi penulis Jika ada kesaman kisah di dunia nyata,adalah unsur kebetulan. Tabik..
No comments:
Post a Comment